Pertengahan tahun lalu, saya membelikan PSP untuk anak saya, sebagai hadiah atas ranking yang baik yang diperoleh anak saya saat kenaikan kelas. PSP yang saya beli adalah type 2006, yang dapat mengalami permanent hack, sehingga dapat memainkan game dari memory stick-nya.
Berikut adalah gambar PSP, berikut keterangan singkat mengenai tombol-tombol yang dimilikinya (saya ambil gambar dari website):
Singkat kata, sudah seminggu ini, PSP milik anak saya mulai berulah. Pada game-game tertentu, tombol arah seperti terpencet. Setelah mencari-cari info mengenai penyebab-nya, akhirnya saya menyimpulkan bahwa yang bermasalah adalah tombol analog-nya.
Awalnya, saya mencari tempat service PSP yang mampu melakukan penggantian tombol analog ini. Sayang sekali, sulit sekali untuk menemukan tempat service di dekat rumah yang buka sampai malam.
Saya pun kemudian mencari tahu, bagaimana cara membongkar si PSP ini. Ternyata caranya cukup sederhana, ada 7 baut yang perlu dibuka dengan obeng + kecil. Posisi baut-baut tersebut adalah: belakang kanan, di dalam tempat baterai (2), belakang kiri (2), bawah (1), dan atas (2).
Setelah berhasil membongkar dan memasang PSP serta mencari tahu cara mengganti tombol analog sendiri, saya pun kemudian mencari sumber untuk tombol analog tersebut. Saya pun menemukan salah satu penjual tombol analog yang berlokasi di Medan. Singkat kata, satu tombol analog pun sampai di rumah saya.
Beginilah bentuk tombol analog PSP tersebut (saya ambil gambar dari website):
Tombol analog lama memang sudah seret, tidak balik ke tempat semula ketika digeser. Rupanya inilah penyebab tombol seolah seperti terus terpencet.
Setelah tombol analog baru dipasang, saya sempat bingung, kenapa masalahnya tidak selesai. Tombol sepertinya masih terpencet. Saya kemudian baru menyadari bahwa di tombol analog yang saya copot terdapat karet seperti terlampir (saya ambil gambar dari website):
Ternyata, karet ini harus dipasang, agar tombol analog dapat berfungsi dengan semestinya. Kemudian saya membongkar kembali dan memasang karet ini pada tempatnya. Hasilnya: taaaaa-daaaaa ..... PSP anak saya sudah normal kembali .....
Anak saya pun dapat kembali memainkan game favoritnya:
Dasar oprek-ers, nyaris tidak ada takutnya membongkar-pasang barang elektronik, padahal sama sekali tidak ada pengalaman sebelumnya. Tapi, lumayan juga khan, daripada membayar ongkos service, lebih baik bongkar-pasang sendiri. Hehehehehe ....
Senin, 05 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
pengalaman yang menarik dan layak di coba..
BalasHapusMasalah saya sama om cuma kalo saya di L1 nya apakah sama y om apakah kalo saya bongkar aman om
BalasHapus