Wow, ternyata saya absen posting lama sekali, bahkan lebih lama dibandingkan sebelumnya. Mohon maaf, memang kadangkala ketika kesibukan sudah menjerat, tidak ada lagi waktu tersisa untuk berbagi.
Kali ini saya mulai kembali, dengan topik yang tidak menyangkut DIY Audio, tidak juga menyangkut DIY Automotive, karenanya saya menggunakan tanda "DIY" pada judul posting kali ini. Singkat kata, saya diracuni habis-habisan di dalam salah satu milis otomotif plus beberapa rekan di BBM Group untuk mengoptimalkan performance Innova Diesel saya. Saya pun kemudian berburu beberapa perangkat yang sekiranya mampu mendongkrak performance Innova Diesel saya.
Inilah beberapa perangat hasil buruan saya:
Gambar diatas adalah sekumpulan alat yang sering disebut sebagai "piggyback". Mereka berfungsi untuk memanipulasi signal voltase dari beberapa sensor, mengambil-alih kerja beberapa bagian dari ECU, dan membuat pengaturan baru secara eksternal. Beberapa perangkat yang saya gunakan adalah: Dastek Q+ beserta Throttle Controller-nya dan Dastek Extender (X4) disertai dengan Solenoid Boost Controller merek Denso.
Berdasarkan saran rekan-rekan Senior, sebelum mengoptimalka performance mesin dengan piggyback, saya harus mengoptimalkan sisi pengereman dan kaki-kaki, karenanya sebelum menginstall Dastek dan rekan-rekannya, saya pun melakukan dua hal penting:
1. mengganti brakeline original dengan yang braided buatan RS Safebrake Pro dan mengganti oli rem dengan oli rem BMW DOT-4.
2. mengganti shock-breaker dan per belakang dengan sport suspension buatan Hotbits Performance.
Diatas adalah foto per lowering Mercy W202 Hotbits dan shockbreaker Hotbits. Dengan penggunaan per lowering dan shockbreaker ini, bagian belakang mobil saya turun sekitar 2-3 jari dibandingkan original-nya. Saya pun memperoleh kontrol yang semakin baik karena pengereman dan handling yang lebih presisi.
Setelah sisi pengereman dan kaki-kaki sudah baik, sekaranglah saatnya untuk mengoptimalkan performance mesin. Saya memilih bengkel RS Tuning, di Jl. RC Veteran no. 9, Tanah Kusir, Bintaro. Ini adalah saat perkabelan di sekitar ECU dicangkok dengan piggyback-nya:
Ini adalah pada saat tuning di atas mesin dynamometer Dastek:
Ini adalah finishing touch, sebuah switch digital Dastek ditempelkan dengan manisnya di dalam ruang kemudi:
Bagaimanakah hasil yang diperoleh dari tuning Dastek ini? Biarlah gambar yang berbicara kembali.
Ini adalah Horse-Power Output yang dihasilkan:
Ini adalah Torque yang dihasilkan:
Peningkatan performance yang cukup signifikan, terutama di bagian Torque-nya, sangat terasa menfaatnya dikala harus mekukan akselerasi spontan. Berdasarkan masukkan rekan Senior di milis otomotif, we drive by Torque, not by HorsePower. Dan juga percaya atau tidak percaya, berpengaruh kepada konsumsi BBM yang semakin irit, bahkan untuk pemakaian macet dalam kota. Anda tidak percaya? Buktikan saja sendiri ..... Hehehehehehe .....
Tampilkan postingan dengan label DIY Automotive. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DIY Automotive. Tampilkan semua postingan
Senin, 08 Juli 2013
Selasa, 19 Februari 2013
Modifikasi Nakamichi PA-304
Wauw, ternyata sudah lama sekali saya tidak mengupdate kegiatan solder-menyoder saya disini, padahal solder-menyoder jalan terus. Rupanya, kesibukan saya di kantor memang menguras energi saya sehingga tidak sempat lagi untuk mengupdate blog saya. Eniwei, mulai hari ini, semoga saya bisa mengalokasikan sedikit waktu untuk mengupdate sharing saya.
Singkat kata, saya memiliki sebuah power amplifier untuk Car Audio, bermerek Nakamichi type PA-304. Power amplifier ini memiliki 4 channel dengan daya keluaran 30W di 8 ohm. Power amplifier ini sudah saya pakai cukup lama dan sepanjang saya pakai, saya cukup puas dengan suaranya. Hanya saja, pada saat amplifier ini dinyalakan, ada seperti suara kurang enak yang keluar dari speaker, seperti bunyi "jeduk". Hal inilah yang membuat saya ingin membongkar dan mencoba memperbaiki apa yang rusak.
Saya kemudian mencari service manual untuk Nakamichi saya dan saya menemukannya disini.
Singkat kata, saya pun membongkar Nakamichi saya dan berdasarkan service manual saya pun mengganti beberapa capacitor yang memang terlihat sudah tua pada Nakamichi saya.

Nakamichi PA-304 ini merupakan power amplifier yang cukup idealis, dimana power supply menggunakan PCB yang terpisah dengan signal, sehingga minim intervensi antar bagian. Bagian penguat awal menggunakan IC OpAmp yang dioperasikan di class-A, dimana IC OpAmp tersebut terus-menerus "bangun" dan siap memperkuat signal suara. Bagian penguat akhir menggunakan MosFET yang beroperasi di class-AB.
Ini adalah detail dari sisi power supply-nya:

Disini saya menggunakan Nichicon FW ukuran 10.000uF/16V sebagai capacitor bank dan Panasonic FC ukuran 2.200uF/50V sebagai capacitor bank khusus untuk bagian penguat akhir. Selain Nichicon FW dan Panasonic FC, saya juga menggunakan WIMA MKP untuk menggantikan beberapa capacitor kecil ukuran 0.1uF dan 0.22uF.
Ini adalah detail dari sisi singal-nya:

Dari sisi lain:

Disini saya menggunakan Elna Cerafine, Nichicon Muse, Elna Silmic II, WIMA MKP, dan IC OpAmp JRC4558. Saya juga mengganti seluruh perkabelan dari PCB power supply menuju PCB signal dan dari jack RCA input ke PCB signal.
Well, tidak terlalu buruk untuk pekerjaan selama 3 jam bukan? Bagaimana suaranya? Wah, saya belum sempat melakukan instalasi di mobil saya. Semoga dalam waktu dekat saya akan melakukan instalasi dan bisa segera menikmati hasilnya. Wish me luck, semoga penyakit "jeduk"-nya sudah hilang .....
Singkat kata, saya memiliki sebuah power amplifier untuk Car Audio, bermerek Nakamichi type PA-304. Power amplifier ini memiliki 4 channel dengan daya keluaran 30W di 8 ohm. Power amplifier ini sudah saya pakai cukup lama dan sepanjang saya pakai, saya cukup puas dengan suaranya. Hanya saja, pada saat amplifier ini dinyalakan, ada seperti suara kurang enak yang keluar dari speaker, seperti bunyi "jeduk". Hal inilah yang membuat saya ingin membongkar dan mencoba memperbaiki apa yang rusak.
Saya kemudian mencari service manual untuk Nakamichi saya dan saya menemukannya disini.
Singkat kata, saya pun membongkar Nakamichi saya dan berdasarkan service manual saya pun mengganti beberapa capacitor yang memang terlihat sudah tua pada Nakamichi saya.

Nakamichi PA-304 ini merupakan power amplifier yang cukup idealis, dimana power supply menggunakan PCB yang terpisah dengan signal, sehingga minim intervensi antar bagian. Bagian penguat awal menggunakan IC OpAmp yang dioperasikan di class-A, dimana IC OpAmp tersebut terus-menerus "bangun" dan siap memperkuat signal suara. Bagian penguat akhir menggunakan MosFET yang beroperasi di class-AB.
Ini adalah detail dari sisi power supply-nya:

Disini saya menggunakan Nichicon FW ukuran 10.000uF/16V sebagai capacitor bank dan Panasonic FC ukuran 2.200uF/50V sebagai capacitor bank khusus untuk bagian penguat akhir. Selain Nichicon FW dan Panasonic FC, saya juga menggunakan WIMA MKP untuk menggantikan beberapa capacitor kecil ukuran 0.1uF dan 0.22uF.
Ini adalah detail dari sisi singal-nya:

Dari sisi lain:

Disini saya menggunakan Elna Cerafine, Nichicon Muse, Elna Silmic II, WIMA MKP, dan IC OpAmp JRC4558. Saya juga mengganti seluruh perkabelan dari PCB power supply menuju PCB signal dan dari jack RCA input ke PCB signal.
Well, tidak terlalu buruk untuk pekerjaan selama 3 jam bukan? Bagaimana suaranya? Wah, saya belum sempat melakukan instalasi di mobil saya. Semoga dalam waktu dekat saya akan melakukan instalasi dan bisa segera menikmati hasilnya. Wish me luck, semoga penyakit "jeduk"-nya sudah hilang .....
Label:
Car Audio,
DIY Audio,
DIY Automotive,
Nakamichi
Senin, 22 Oktober 2012
Klenik Audio 08: Ferrite Bead
Untuk posting kali ini, saya mencoba sebuah teknik yang mungkin sudah umum dipakai di dalam dunia listik dan elektronika, hanya saja belum diaplikasikan di sistem saya. Kalau kita amati, beberapa alat elektronik menggunakan sebuah blok silinder di ujung dekat colokan listrik-nya. Konon kabarnya, isi dari blok silinder tersebut adalah ferrite. Menurut wikipedia, fungsi dari ferrite bead ini adalah untuk menekan noise frekuensi tinggi.
Jika saya cari informasi lebih lanjut, ternyata aplikasi ferrite bead ini tidak hanya dalam bidang kelistrikan, tetapi juga sudah merambah ke dalam aplikasi audio. Dalam link ini disebutkan bahwa penempatan ferrite bead pada kabel speaker ternyata mampu merubah suara yang dihasilkan oleh speaker.
Dalam diskusi di salah satu milis otomotif, aplikasi ferrite bead pada beberapa titik pada kendaraan ternyata pun dapat meningkatkan performance mesin secara keseluruhan. Waktu saya diskusikan dengan rekan yang mengerti kelistrikan mobil, aplikasi ferrite bead terutama pada mobil yang menggunakan coil dan busi memang dapat meningkatkan kestabilan listrik yang dibutuhkan untuk proses pengapian.
Saya jadi penasaran dengan informasi-informasi yang saya dapatkan tersebut. Singkat kata, saya pun mendatangkan 10 pcs Ferrite Bead bermerek TDK.
Foto close-up-nya:
Dan ini adalah aplikasi ferrite bead tersebut pada power cord utama saya:
Apakah membawa perubahan? Belum tahu, karena setelah memasang ferrite bead tersebut, saya belum memiliki kesempatan untuk mendengarkan musik secara serius. Saya pun belum sempat bereksperimen untuk menempatkan ferrite bead tersebut pada kabel coil dan kabel busi di mobil saya. Semoga aplikasi itu membawa perbaikan pada sistem saya dan juga mobil saya. Wish me luck .... Hehehehehe ....
Jika saya cari informasi lebih lanjut, ternyata aplikasi ferrite bead ini tidak hanya dalam bidang kelistrikan, tetapi juga sudah merambah ke dalam aplikasi audio. Dalam link ini disebutkan bahwa penempatan ferrite bead pada kabel speaker ternyata mampu merubah suara yang dihasilkan oleh speaker.
Dalam diskusi di salah satu milis otomotif, aplikasi ferrite bead pada beberapa titik pada kendaraan ternyata pun dapat meningkatkan performance mesin secara keseluruhan. Waktu saya diskusikan dengan rekan yang mengerti kelistrikan mobil, aplikasi ferrite bead terutama pada mobil yang menggunakan coil dan busi memang dapat meningkatkan kestabilan listrik yang dibutuhkan untuk proses pengapian.
Saya jadi penasaran dengan informasi-informasi yang saya dapatkan tersebut. Singkat kata, saya pun mendatangkan 10 pcs Ferrite Bead bermerek TDK.
Foto close-up-nya:
Dan ini adalah aplikasi ferrite bead tersebut pada power cord utama saya:
Apakah membawa perubahan? Belum tahu, karena setelah memasang ferrite bead tersebut, saya belum memiliki kesempatan untuk mendengarkan musik secara serius. Saya pun belum sempat bereksperimen untuk menempatkan ferrite bead tersebut pada kabel coil dan kabel busi di mobil saya. Semoga aplikasi itu membawa perbaikan pada sistem saya dan juga mobil saya. Wish me luck .... Hehehehehe ....
Langganan:
Postingan (Atom)