Senin, 21 Juni 2010

GC Std KG - The Beginning

Waktu saya lihat datasheet-nya LM1875, ternyata rangkaian untuk non-inverting amplifier simple sekali. Kenekadan saya muncul, yakni untuk membuat point to point Gainclone. Setelah selesai merakit komponen seadanya dengan point to point dan merakit power supply-nya, saya coba konek rangkaian signal ke psu, belum konek input dan output.

Ketika saya coba pegang heatsink-nya, lha, kok panas sekali, padahal baru dinyalakan dibawah 30 detik. Cepat-cepat saya matikan psu-nya. Ketika saya coba bertanya ke milis, masalah saya disimpulkan sebagai self-oscilation. Berhubung saya tidak punya cukup pengetahuan untuk menelusuri masalahnya, ya saya menyerah dengan pasrah saja.

Menyerah dengan point to point, perjalanan kemudian dilanjutkan dengan kebaikan salah seorang rekan di Bandung untuk membelikan 2 pcs PCB LM 1875 buatan Emerald. Dengan modal komponen yang sama (cabutan dari point to point), saya mulai kembali merakit kembali di PCB Emerald.

Oya, ini BOM GC pertama saya, yang di dalam kurung adalah simbol dalam datasheet:
- IC: LM1875T
- Rf (R4): Philips 22K/0.5W
- Rg (R3): Philips 1K/0.5W
- Rin (R2): Philips 22K/0.5W
- Cfb (C2): Elna Starget 22uF/50V
- Cin (C1): ERO MKP 2.2uF/100V
- Trafo: 5A
- Dioda: Bridge
- Elco psu: Elna 2 x 6800uF/50V

Setelah dirakit dan dinyalakan, saya langsung disuguhi oleh suara HUM yang cukup besar. Waduh, dalam hati saya bertanya, apakah project ini akan kembali menuai kegagalan.

Saya kembali bertanya ke milis, mengapa muncul masalah seperti ini dan bagaimana solusinya. Dari jawaban rekan-rekan milis, masalah saya terjadi karena Grounding yang kurang tepat, sehingga terjadi ground loop. Jalan keluarnya adalah saya harus membuat star ground dari titik ground di elco psu terakhir ke titik tertentu di chassis. Mulai menarik sekaligus menantang, bukan?

Setelah saya bertanya sana sini, mencari bahan bacaan di web, dan mencermati PCB Emerald, saya menyadari kesalahan yang menyebabkan HUM itu terjadi. Di PCB Emerald, sudah dibuatkan titik untuk star ground, dimana seluruh ground di PCB tersebut bertemu di satu titik. Saya menyambungkan +, -, dan ground dari PSU menggunakan 3 kabel secara terpisah (split kiri dan kanan), sementara saya menyambungkan ground ke chassis dari titik elco psu terakhir (sebelum di-split) sehingga terjadi 2 titik "star ground" yang dihubungkan oleh 2 kabel ground. Mungkin inilah yang menyebabkan HUM.

Saya kemudian melakukan sedikit modifikasi di PCB Emerald yang saya pakai, yakni memotong jalur ground, sehingga ground channel kiri dan ground channel kanan tidak terhubung di PCB. Setelah coba dinyalakan, HOREE ... tidak ada HUM lagi. Sunyi senyap tanpa HUM, seperti seharusnya sebuah amplifier solid state berbunyi.


Setelah masalah HUM selesai, saya mulai perjalanan panjang untuk melakukan swap komponen, dimulai dengan Coupling Caps atau Cin (C1) dari ERO MKP menjadi Siemens PIO. Dengan konfigurasi seperti ini, Gainclone saya pernah diuji-coba di luar kandang, yakni di rumah salah seorang rekan di Kelapa Gading. Hasilnya waktu itu adalah suara Gainclone saya tajam sekali, kurang nyaman didengarkan. Saya curiga, ketajaman suara ini disumbangkan oleh Siemens PIO yang dipakai, karena suaranya tidak seperti itu sewaktu pakai ERO MKP.

Oya, Gainclone saya pun pernah didaftarkan untuk ikutan Blind Test di Bintaro sekitar bulan Maret tahun 2009, dengan nama GC Street Fighter. Tapi karena sampai pada waktunya modifikasi belum rampung, saya pun urung mengikut-sertakan-nya.

Pada posting selanjutnya, saya akan menceritakan lebih mendetail mengenai perjalanan gonta-ganti komponen dan topologi power supply sampai GC Std KG mengikuti Blind Test kembali sekitar akhir 2009 di Bintaro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar