Kamis, 01 Juli 2010

Si Tjoepoe™ KG

Setelah selesai dengan GC Std KG, saya pun mulai memilih-milih preamp untuk menemaninya. Setelah tanya-tanya kesana-kemari, pilihan saya akhirnya jatuh pada Preamp 3F Emerald Audio. Preamp ini merupakan preamp dual stage berbasis 2 pcs IC Dual Opamp. Stage pertama merupakan gain-stage dengan penguatan 3.3x dan stage kedua merupakan buffer-stage.

Kelebihan dari rangkaian di PCB ini adalah pada PSU-nya, yakni menggunakan dual secondary trafo, sehingga ground di rangkaian signal tidak menyentuh langsung ke gulungan sekunder trafo, melainkan ground signal diambil dari pertemuan antara elco filter rail + dan rail -.

Keunggulan lain dan sekaligus kelemahan rangkaian ini, menurut saya, adalah penggunaan regulator berbasis LM317 di kedua rail-nya. Penggunaan regulator ini memang bisa menghasilkan suara yang bersih, tetapi mungkin suara yang dihasilkan terlalu bersih, sehingga kurang cocok untuk memenuhi selera beberapa orang, termasuk saya.

Kelemahan lain dari rangkaian ini adalah terlalu banyak menggunakan jumper, sehingga dikhawatirkan dapat menghambat arus listrik dan mengganggu signal suara. Jumper ini bahkan ada di jalur listrik dan di jalur ground.

Inilah BOM 3F ala KG:
- Trafo: 2 x 17V/300mA pure
- Dioda: 8 x SG45
- Elco: 8 x Elna 1000uF/35V
- Regulator: 2 x LM317
- IC: 2 x TL072
- Rf: 2 x Takman REX 3K3/0.5W
- Rg: 2 x Takman REX 1K/0.5W
- Rin gain-stage: 2 x Takman REX 47K/0.5W
- Rin buffer-stage: 2 x Takman REX 39K/0.5W
- Coupling Caps gain-stage: 2 x Rifa silver 2.2uF/100V
- Coupling Caps buffer-stage: 2 x EVOX 2uF/100V
- R out: kiwame 1K/2W
- Potensio: ALPS Hijau 50K


Ketika diuji coba di tempat rekan DIY-ers von Eramas, dipasangkan dengan GC Std KG, 3F Ala KG bersuara warm. Sayang sekali, ada sedikit distorsi berupa bunyi srrt-srrt yang kadang-kadang muncul. Belakangan diketahui bahwa bunyi srrt-srrt tersebut muncul karena berdasarkan konfigurasi standar dari Emerald, voltage yang disupply oleh regulator kepada IC-nya terlalu rendah, yakni hanya sekitar +/- 12V. Ketika supply dinaikkan menjadi sekitar +/- 15V, bunyi srrt-srrt itu tidak muncul lagi.

Saya sempat berpikir untuk menurunkan 3F Ala KG ini di BT Bintaro, tetapi karena banyak peserta BT Bintaro yang mendaftarkan 3F dan Aikido, saya jadi tergelitik untuk tampil beda.

Saya kemudian merancang sebuah preamp sangat sederhana, hanya gain-stage saja, menggunakan hanya 1 IC dan beberapa komponen pendukung saja. Setelah pilih-pilih IC opamp yang saya punya, akhirnya pilihan saya jatuh pada IC LME49720, yakni versi USA-nya dari LM4562HA.

Saya pun memperoleh inspirasi (baca: racun) dari beberapa rekan, dan akhirnya, muncullah BOM untuk preamp sangat sederhana tersebut di benak saya, sbb:

PSU section:
- Trafo: Avell Lindberg 2 x 18V/5A pure
- Dioda: dioda industri 25A (1 pcs per rail, half wave)
- Elco: 8 x Siemens Sikorel 2200uF/100V
- R drop: 6 x Allen Bradley 270R/2W
- Bypass Caps: 2 x Auricaps 0.22uF/630V

Signal section:
- IC: LME49720
- Coupling Caps: 2 x Jensen Copper Foil Alumunium Tube 1uF/630V
- Rf: 2 x AudioNote Tantalum 2K2/2W
- Rg: 2 x Takman REX 680R/1W
- Rin: 2 x Kiwame 47K/2W
- Potensio: abal-abal ex Korea A-50K

Rangkaian dirakit dengan menggunakan point to point diatas PCB berlubang. Tidak sampai 3 jam saya sudah menyelesaikan perakitan preamp baru ini. Ketika saya coba pun, suaranya cukup mengesankan buat saya. Preamp ini kemudian didaftarkan di BT dengan nama "Bukan 3F, Bukan Aikido".

Note: foto diambil dari blog-nya Jimmy Auw

Saya kemudian membawa preamp ini kembali ke tempat rekan DIY-ers von Eramas, untuk dititipkan di tempat Beliau. Saya minta tolong untuk dibawakan ke lokasi BT Bintaro, karena saya berhalangan hadir, bentrok dengan keperluan keluarga. Ketika diujicoba berpasangan dengan Power MiniParalel dan speaker KEF Ref 205 milik Beliau, performance-nya bagus sekali.

Singkat cerita, pada hari BT Bintaro, saya dikabari rekan bahwa preamp saya masuk final. Wah, saya merasa bahagia. Tidak berselang lama, rekan lain mengabari bahwa preamp saya dinyatakan sebagai juara 2. Wah, saya bahagia sekali. Ternyata, rangkaian sangat sederhana yang saya rakit bisa perform lebih baik dibandingkan beberapa preamp lain. Preamp tersebut kemudian saya beri nama Si Tjoepoe™ KG. Saya pun memperoleh hadiah berupa 2 pcs Tube 6N1P dari panitia dan satu set kabel interkonek dari LJ.


Pada saat itu, yang menjadi juara 1 adalah Aikido dari salah seorang rekan DIY-ers Senior, menggunakan tabung 6922 dan 6N2P dengan dioda tabung 6x4 dan chassis yang eksotis. Dari sinilah saya memperoleh inspirasi kuat untuk membuat Aikido versi saya.

Setelah Si Tjoepoe™ KG menjadi juara 2 di BT Bintaro, ada beberapa rekan yang mengikuti jejak Si Tjoepoe, diantaranya Si Djadoel AN von Cibitung dan Si Tjoepoe Clone von Cirebon. Keduanya menggunakan komponen yang jauh lebih seram daripada Si Tjoepoe, termasuk Jensen Copper Foil Paper Tube sebagai Coupling Caps-nya.

Tidak ada kata lain yang bisa saya sampaikan selain: selamat keracunan. Hehehehehe .....

2 komentar:

  1. Dear Aphinx, saya baru kali pertama tahu dan buka blog ini, dan... eh ada foto interkonek LJ#3. Selamat... Lain kali bisa posting tentang LJ#3, hahaha....

    Salam, Alex, Cibubur, www.langsungjadi.com

    BalasHapus
  2. halo pak Phinx,
    salam kenal & diy :)

    sedikit pertanyaan untuk preampnya, pakai trafo sec 18v bisa yah pak? saya coba pakai sec 12v udah terasa panas sekali ic nya.. memang lebih berbobot musicnya kalau pakai sec 12v dibandingkan dengan 9v.

    trims buat infonya pak

    BalasHapus