Senin, 19 Juli 2010

DAC Kue Bulan

Bermula (sekali lagi) dari keisengan dan rasa penasaran ingin memiliki DAC external, saya pun membeli seperangkat DAC dari Rekan DIY-ers Senior, yang juga pemilik dari TubeLover. Dengan harga yang disepakati, dikirimlah seperangkat DAC ke alamat kantor saya.

Ketika dicoba di rumah, menggunakan CD Player NAD C-520 saya, sebelah channel ternyata tidak berfungsi. Saya coba membuka dalaman si DAC, tapi karena sama sekali tidak memahami ilmu mengenai DAC, akhirnya saya menyerah. Saya pun mengontak balik Rekan saya dan DAC pun dikirim balik ke alamat Beliau.

Tepat 2 hari kemudian, DAC kembali muncul kembali di kantor saya. Ternyata, masalahnya sangat simple, yakni sambungan kabel yang lepas, mungkin karena guncangan pada saat pengiriman. Kali ini saya coba dan kedua channel berjalan dengan mulus.

Saya pun mencoba mendengarkan dengan serius perbedaan sistem audio menggunakan DAC external dan tanpa DAC external (menggunakan DAC-nya CD Player). Perangkat yang saat itu saya gunakan adalah:
- CD Player: NAD C-520 (standar)
- Preamp: Si Tjoepoe™ KG
- Power Amp: Tripath TA-2024 (simple modified)
- Speaker: DIY, buatan Rekan DIY-ers Senior von Bandung

Sebenarnya, kebanyakan CD Player komersial (termasuk NAD C-520 saya) sudah dilengkapi dengan DAC internal, walaupun merupakan DAC generik (contoh: TDA1543). Ada beberapa CD Player yang tidak memiliki DAC internal, yakni yang disebut sebagai CD Transport, yang mewajibkan penggunaan DAC external. Banyak diantara para penikmat musik kelas berat yang lebih suka menggunakan CD Transport dibandingkan CD Player. Saya pikir, alasannya mungkin agar sistem mereka menghasilkan suara yang optimal, dengan DAC pilihan.

Pada saat dibandingkan, nyata terdengar bahwa suara sistem dengan DAC external memiliki detail suara yang lebih "kaya" dan suaranya pun terdengar lebih musikal dibandingkan tanpa DAC external. Saya mulai berpikir, ada benarnya jika banyak orang yang sengaja menggunakan DAC external, karena memang menghasilkan suara yang sangat berbeda.

Konfigurasi di dalam DAC extermal tersebut adalah sbb.:
- Trafo: 1A
- Dioda: Bridge 4A
- Elco: Rubycon 2.200uF/35V
- Kit Mini DAC, yang menggunakan DIR9001 dan TDA1543

Saya kemudian memboyong NAD C-520 dan DAC ini ke Bandung, untuk diujicoba di tempat Rekan DIY-er von Bandung. Disana, kami mencoba DAC external saya dengan konfigurasi sbb.:
- CD Player: NAD C-520
- Preamp: Si Tjoepoe™ KG
- Power Amp: LM1875T
- Speaker: Tannoy Turnberry

Pada saat menggunakan DAC external, suara memang terdengar lebih kaya. Detail lebih keluar, staging dan imaging lebih terlihat dengan jelas. Perbedaan suara dengan menggunaan DAC external pun nyata dibandingkan dengan DAC internal. Suaranya pun benar-benar musikal, alias sangat menyenangkan untuk didengarkan. Sayangnya, DAC ini terdengar masih seperti "kurang tenaga", sehingga suaranya "kurang berisi".

Kami pun mencoba 3 jenis kabel untuk koneksi digitalnya, yakni: SR HDAV, Kabel Silver-Teflon, dan Kabel Belden Coax 75 ohm. Ketika dibandingkan, SR HDAV memang tidak mampu perform dengan baik, karena memang bukan kabel dengan spesialisasi pengantar data digital. Diantara kabel Silver Teflon dan Belden Coax 75 ohm memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Silver Teflon unggul di dalam detail dan separasi, sementara Belden Coax 75 ohm lebih unggul dalam hal warmth. Memang, you cannot get both side of the coin, kata salah seorang DIY-ers Senior.

Langkah berikutnya, saya pun kemudian mencoba memodifikasi PSU si DAC agar suaranya lebih "berotot". Saya memutuskan untuk sekali lagi mencoba menggunakan regulator, berbasis LM317. Kali ini, saya membaca dahulu dengan teliti ajaran dari Rekan DIY-ers Senior mengenai tips dan trik penggunaan LM317 agar dapat berfungsi dengan optimal. Singkat kata, jadilah DAC modified saya dalam kotak cantik bekas kue bulan, makanya DAC ini saya namakan DAC Kue Bulan.




BOM DAC Kue Bulan:
- Trafo: 10V/1A
- Dioda: 4 x SG45, bypass dengan ERO
- Elco: 4 x Elna 1.000uF/50V
- Regulator section: LM317, K73, Elna Cerafine Black
- Coupling Caps: AmpOhm MKP 2.2uF/400V

DAC Kue Bulan saya kemudian dibawa ke tempat Rekan DIY-ers von Eramas, untuk dibandingkan dengan salah satu type DAC NOS kelas atas milik salah satu Rekan DIY-ers Senior, dan seperti yang sudah saya duga sebelumnya, DAC Kue Bulan saya dilibas habis oleh DAC NOS tersebut. Sayang sekali, saya tidak mengambil foto dari DAC NOS tersebut.

Dalam waktu dekat, saya sudah merencanakan beberapa modifikasi yang saya yakin akan meningkatkan performance si DAC Kue Bulan, yakni:
- mengganti semua elco di psu digital dengan Sanyo Oscon 10uF/16V.
- mengganti konfigurasi PSU dari regulated menjadi non-regulated dan dengan 4 atau 8 buah BlackGate 680uF/65V.
- membuat 4 x stacked TDA1543, untuk menurunkan impedansi, menurunkan distorsi, sekaligus mengoptimalkan suaranya.

Tunggu saja tanggal mainnya. Hehehehe ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar