Kamis, 23 September 2010

F5 ala KG - The 2nd Struggling Process

Awalnya, saya merasa penasaran, mengapa DC Offset di F5 ala KG selalu berubah-ubah dan R yang diletakkan di Source Mosfet Final panas sekali pada saat pengoperasian. Saya kemudian curiga bahwa Kiwame 1R/2W yang saya paralel memang tidak cocok untuk dioperasikan sebagai power resistor. Padahal, di datasheet F5, hanya dibutuhkan R 3W untuk posisi tersebut.

Kemudian, saya mencoba menggantikan R source tersebut dengan R batu putih, ukuran 0.47R/5W. Setelah dicoba, panasnya berkurang dan DC Offset lebih stabil. Saya kemudian mengganti lagi R source tersebut dengan Dale LVR 0.3R/5W. Setelah men-set ulang bias, saya dapati bahwa DC Offset menjadi stabil. Memang, saya seharusnya menggunakan power resistor di posisi tersebut, bukan sembarang resistor.



Dengan menggunakan R Dale LVR, saya tidak merasakan perbedaan suara yang signifikan, hanya saja, R Dale LVR tidak panas sama sekali dalam pengoperasiannya. Luar biasa.

Keesokan harinya, setelah melakukan sweeping di Pasar Kembang Sepatu, Senen, Jakarta. Saya pun mendapatkan 4 pcs Elco besar bermerek Spraque ukuran 52.000uF/30V. Wah, kelihatannya cocok sekali untuk F5 ala KG. Sayangnya, pengetesan Elco di Kembang Sepatu menggunakan cara yang sangat barbar, yakni diisi dengan listrik, lalu di-short menggunakan heatsink sampai mengeluarkan bunyi DUAR.

Saya kemudian menggantikan 2 pcs Mepco/Centralabs saya dengan 4 pcs Spraque, sebagai persiapan (burn-in) semua Elco saya untuk dual-block PSU yang akan segera dirakit.



Dengan menggunakan 4 pcs Spraque, suara bass jauh lebih berbentuk dan berbobot daripada sebelumnya tanpa kehilangan detail di mid dan high. Memang efek penggunaan Elco besar berkualitas baik di rangkaian F5 ternyata sangat signifikan.

Nantikan perjuangan selanjutnya, yakni perakitan PSU dual-block untuk F5 ala KG menggunakan Trafo custom dan 16 pcs dioda "khusus". Tunggu saja tanggal mainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar