Project ini merupakan sentuhan akhir untuk project Si Tjoepoe™ KG sebelumnya. Jika sebelumnya, LightSpeed B1 hanya ditransplantasikan secara barbar (hanya ditaruh di atas chassis saja), sekarang LightSpeed B1 sudah menjadi bagian yang terintegrasi dari Si Tjoepoe™ KG.
Bukan hanya itu, ada beberapa improvement penting yang saya lakukan kali ini, yakni:
1. mempergunakan Salas Regulator sebagai psu untuk Si Tjoepoe™ KG.
2. mempergunakan Salas Regulator sebagai psu untuk LED OptoCoupler pada LightSpeed B1.
3. melakukan penyesuaian DC Offset pada LightSpeed B1 menggunakan trimpot Spectrol ukuran 20R, sehingga diperoleh DC Offset 0.00mV.
4. mengganti R-ground Si Tjoepoe™ KG, dari Takman REX 1W menjadi Shinkoh Tantalum 1W.
Sedikit mengenai Salas Regulator, sebenarnya merupakan current regulator 2 tahap yang mengaplikasikan sekaligus 2 jenis regulator, yakni series regulator dan shunt regulator.
Salas Regulator ini banyak dipergunakan sebagai psu untuk rangkaian DAC (Digital to Analog Converter), karena memberikan kestabilan supply arus (dan tentunya voltase), sehingga chip DAC dapat beroperasi dengan optimal. Kelemahan yang saya lihat dari Salas Regulator ini adalah arus yang dihasilkan sangat kecil (biasanya dibawah 100mA), sehingga penggunaannya terbatas pada DAC atau preamp.
Ini adalah foto ketika saya melakukan testing terhadap Salas Regulator yang sudah jadi.
Ini adalah foto ketika saya melakukan fire-up Si Tjoepoe™ KG menggunakan Salas Regulator.
Satu hal penting sebelum melakukan ini adalah: pastikan voltase diset dibawah ambang batas maksimal chip yang kita pergunakan. Setelah tersambung, barulah dilakukan kembali penyesuaian voltase sampai kepada voltase yang kita inginkan.
Ini adalah tampilan keseluruhan ketika Salas Regulator untuk Si Tjoepoe™ KG maupun LED OptoCoupler pada LightSpeed B1 sudah dipasang dan diset voltase-nya.
Pada saat review suara, saya sangat terkesan dengan suara yang dihasilkan. Menurut saya, suara Si Tjoepoe™ KG saat ini sudah sangat bagus, sangat analog dan hangat alias tidak berasa berasal dari IC. Dengan implementasi keempat hal diatas, saya memperoleh tonal yang balance, bobot suara yang cukup, dan image yang sangat nyata dan detail tanpa ada unsur menyerang.
Saya sangat puas dengan hasil dari eksperimen ini. Saya pikir, ini adalah akhir petualangan saya bersama Si Tjoepoe™ KG, karena saya sudah mengoptimalkan semua sektor yang mungkin. Apakah ini akan menjadi garis akhir untuk Si Tjoepoe™ KG? Kita lihat saja nanti .... Hehehehehe ....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hi Aphinx, hope you are well. beli PCB Salas regulator dimana ya? Thanks buat infonya
BalasHapushallo, Ronald, saya pesan PCB Salas Regulator ke salah satu rekan saya. PCB-nya diy juga, berdasarkan skema Salas Low Voltage Regulator v1.0.
BalasHapussalam bro aphinx, saya minat nih pcb salasnya.
BalasHapuskirim ke email saya ya
hallo, Palermo, untuk pemesanan pcb, bisa hubungi rekan saya: Bp. David di email davidpurwa@gmail.com ....
BalasHapusThx bro Aphinx, keliahatanya ga pake trafo avell lagi ya, berhubung kecilnya arus di b1. hasil apa sangat berbeda dengan setup psu sebelumnya?
BalasHapushallo, Palermo. untuk kali ini, trafo saya menggunakan trafo custom buatan Pak Setiawan. rasanya sayang pakai trafo 5A untuk pemakaian arus hanya 100mA saja. hasil menurut kuping saya sih lebih baik psu dengan salas regulator daripada sebelumnya. disclaimer: itu hasil testing di sistem saya dan oleh kuping saya, bisa beda di sistem dan kuping lain. hehehehehe .....
BalasHapus