Selasa, 24 Mei 2011

Kumpul-kumpul di Rumah Pak PJ

Sebagai follow up dari acara kumpul-kumpul sebelumnya di rumah saya, pada tanggal 21 Mei 2010 yang lalu, saya berkunjung ke rumah Pak PJ. Selain mengembalikan Aikido LOT Cipinang yang dititipkan kepada saya, saya pun membawa "My New Babies".

My New Baby yang pertama adalah sepasang speaker monitor bookshelf keluaran dari ProAc. Speaker ini akan menggantikan speaker bookshelf DIY buatan rekan saya yang sudah saya pakai sejak menggeluti hobby ini.


My New Baby yang kedua adalah sebuah CD Player yang dibuat oleh CEC. CD Player ini akan menggantikan CDP NAD C520 + DAC AK4393 yang selama ini saya pergunakan.


Sistem Pak PJ secara keseluruhan adalah:
- CDP Shanling T100 yang sudah mengalami modifikasi habis-habisan.
- Preamp 112a, family dari DHT #26 yang menggunakan heater 5V.


- Power Amp 2A3, Single Ended Triode.


- Speaker ProAc R1S, yang sudah mengalami modifikasi sederhana.

Sistem Beliau sudah mature dan settle, dalam pengertian, sudah tidak diotak-atik lagi. Sudah dapat dijadikan referensi untuk mendengarkan audio secara benar.

Singkat kata, kami pun mengganti ProAc R1S Pak PJ dengan ProAc R1SC saya. Perbedaan yang terdengar adalah high dari ProAc R1S Pak PJ terdengar lebih sopan, karena Pak PJ sudah sedikit memodifikasi bagian crossover-nya, disesuaikan dengan selera Beliau. Secara pribadi, saya lebih cocok dengan suara ProAc R1SC saya, yang saya dengar lebih live dan kaya akan micro-harmonic. Menurut Pak PJ, itu adalah pilihan "kecap" saya.

Kami pun mengganti Shanling T100 Pak PJ dengan CEC TL51XR saya. Perbedaan yang terdengar adalah, CEC memang lebih gesit dan presisi dibandingkan dengan Shanling, sementara Shanling terdengar lebih musikal. Memang, topologi kedua CDP ini berbeda. Shanling menggunakan tube di output-nya, sementara CEC menggunakan full solid state. Rupanya, inilah yang membedakan antara CDP tube dan CDP solid state.

Inilah tampilan dari keseluruhan stage yang kami dengarkan.


Kami pun menikmati sistem tersebut dengan berbagai CD referensi, termasuk banyak sekali CD-CD "ajaib" milik Pak PJ. Salah satunya adalah Diana Krall yang masih asli pressing dari USA. Lagu track 11 memang benar-benar menyalurkan emosi dari Diana sehingga kami berdua sempat dibuat merinding olehnya. Luar biasa sekali suaranya.

Kami juga sempat mendengarkan ProAc R1S Clone, buatan China. Secara penampilan, box-nya cukup meyakinkan. Driver pun cukup mirip dengan ProAc R1S yang asli, tetapi dari suara-nya terlihat dengan jelas bahwa ProAc R1S Clone ini performance-nya sangat jauh dibandingkan ProAc R1S yang asli.

Kami pun sempat melakukan acara solder bersama, yakni melakukan rehabilitasi terhadap DHT Preamp milik rekan saya. Dari beberapa tweaking yang kami lakukan, suara keseluruhan dari DHT Preamp tersebut sudah membaik. Tonal mulai balance dan detail sudah keluar sebagaimana mestinya. Sayang sekali, ada masalah sedikit dengan penempatan soket-nya, sehingga menyulitkan proses penggantian Tube-nya. Sudah ada beberapa peluang perbaikan yang kami diskusikan, akan saya coba eksekusi segera.




Suara yang dihasilkan oleh perangkat DHT Preamp dan Single Ended Tube memang luar biasa. Saya sampai terpikir, untuk membangun sistem serupa untuk sistem saya. Apakah ini akan terwujud? Tunggu saja tanggal main-nya. Hehehehehe ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar